Kurangi Emisi Karbon, Ajinomoto Indonesia Sepakati Perjanjian Kerjasama Renewable Energy Certificate dengan PT PLN (Persero)
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Jumat, 13 September 2024 14:58
- Diterbitkan pada Jumat, 13 September 2024 14:58
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 902
- 13 Sep
Jakarta, September 2024 – Permasalahan kualitas udara saat ini masih menjadi salah satu masalah pencemaran lingkungan yang besar di Indonesia selain sampah plastik, sampah makanan, dan pengelolaan limbah.
Berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2023 yang dirilis pada Maret 2024, Indonesia menduduki peringkat ke-14 sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, dengan konsentrasi PM2,5 (particulate matter) mencapai 37,1 μg per meter kubik.
Peduli dengan permasalahan kualitas udara di Indonesia, PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) memiliki inisiatif Health Provider. Ajinomoto Health Provider merupakan inisiatif keberlanjutan terintegrasi dari Grup Ajinomoto Indonesia, yang meliputi aktivitas dalam menunjang kesehatan bagi manusia dan juga kesehatan bagi bumi (lingkungan). Salah satu upaya untuk berkontribusi bagi kesehatan bumi (lingkungan) dari Ajinomoto Health Provider adalah berperan aktif dalam mendukung Nett Zero Emission (NZE) atau pengurangan emisi karbon.
Setelah sebelumnya pada Oktober 2023 mengganti batubara dengan biomassa sebagai bahan bakar mesin boiler di pabrik sehingga lebih ramah lingkungan, kali ini Ajinomoto menambah sumber energi ramah lingkungannya dengan bekerjasama bersama PT PLN (Persero) untuk penggunaan listrik dengan Renewable Energy Certificate (REC).
Dimulainya kerjasama antara Ajinomoto dan PLN ini ditandai dengan momen penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Naoto Minemura – Presiden Direktur PT AJINOMOTO INDONESIA dan Faisal Muslim – Vice President Enterprise Solution, PT PLN (Persero) pada Kamis (05/09/2024) di Jakarta Convention Center. Menurut Samsul Bakhri – Direktur PT AJINOMOTO INDONESIA, sebelum menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang bersertifikat dari PLN, pabrik Ajinomoto di Mojokerto maupun Karawang sebelumnya telah melakukan beberapa upaya dalam mengurangi jumlah buangan emisi.
“Sebelum ini, guna mengurangi jumlah buangan emisi, di Pabrik Karawang & Mojokerto sudah menggunakan panel surya pada beberapa gedung kantor maupun produksi. Kemudian, di Pabrik Mojokerto kami juga sudah menggunakan bio-massa sebagai bahan bakar untuk menjalankan mesin-mesin boiler yang ada di pabrik. Total penggunaan EBT kami saat ini kurang lebih 30%,” ucap Samsul.
“Dengan adanya penggunaan renewable energy baru bersertifikat (REC) kerjasama dengan PLN ini, penggunaan EBT kami untuk mengurangi emisi karbon meningkat menjadi lebih dari 45%. Ini adalah salah satu langkah penting untuk mencapai target dekarbonisasi perusahaan sebesar 60% pada 2030. Kami juga terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi yang dapat membantu mengurangi GHG (Greenhouse Gases) melalui penggunaan energi terbarukan,” lanjutnya.
Menurut Samsul, kontribusi Ajinomoto Indonesia dalam mengurangi dampak lingkungan termasuk ke dalam salah satu inisiatif perusahaan yang disebut sebagai Ajinomoto Health Provider. Ajinomoto Health Provider juga merupakan sebutan bagi seluruh karyawan Ajinomoto Indonesia yang dibekali dengan pengetahuan terkait aktivitas yang mendukung penerapan pola hidup sehat dan aktivitas yang mendukung kelestarian lingkungan yang dimiliki Grup Ajinomoto Indonesia. Sehingga, seluruh Ajinomoto Health Provider diharapkan dapat membagikan edukasi terkait aktivitas yang mendukung penerapan pola hidup sehat dan aktivitas yang mendukung kelestarian lingkungan kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
“Selain aktivitas dekarbonisasi yang disebutkan tadi, di bidang lingkungan kami sebagai Ajinomoto Health Provider juga mengolah limbah yang ada dari proses produksi produk MSG menjadi produk samping bernilai tambah (co-products) seperti AJIFOL (pupuk daun), AMINA (pupuk tanah), dan FML (tambahan nutrisi pakan ternak), yang bermanfaat di bidang pertanian dan peternakan. Proses ini Ajinomoto lakukan sebagai praktik siklus-bio guna menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan.
Kemudian, menyoroti permasalahan pengelolaan sampah plastik di Indonesia yang jumlahnya dari tahun ke tahun kian meningkat. Grup Ajinomoto Indonesia turut berkontribusi menanggulangi masalah tersebut melalui berbagai langkah seperti: pengurangan material plastik pada bagian header part serta menghilangkan plastik inner part pada Brand Masako®, selain itu Ajinomoto juga melakukan inovasi produk baru kemasan kertas yang bisa mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik pada produk MSG AJI-NO-MOTO®. Bukan hanya itu saja, dalam rangka meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah plastik, Ajinomoto juga bekerjasama dengan salah satu platform layanan daur ulang untuk menarik kembali sampah plastik di masyarakat agar tidak mencemari laut Indonesia,” ungkap Samsul.
Melalui kontribusi Health Provider, Ajinomoto berharap dapat menginspirasi banyak pihak untuk melakukan gerakan lainnya yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat bersama keluarga, sambil terus menjaga kelestarian lingkungan. Ajinomoto berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan memperpanjang harapan hidup sehat keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi, serta menciptakan bisnis yang ramah lingkungan. Untuk mengetahui seluruh upaya Grup Ajinomoto Indonesia melalui aktivitas Health Provider maupun produk dan jasa lainnya, masyarakat dapat mengunjungi Corporate Website Ajinomoto (https://www.ajinomoto.co.id/id/artikel). *PB (Sumber : Ajibonoto).