Solusi Hemat Biaya
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Sabtu, 06 Februari 2010 17:59
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 36315
- 06 Feb

Rumbutter/rombotter berasal dari kata dalam bahasa Belanda yang berarti roombutter alias mentega. Di sini, istilah rumbutter/rombotter digunakan untuk produk mentega kalengan yang wanginya cukup tajam.
Ini mengindikasikan kekurangpahaman banyak orang mengenai produk BOS. Atau menyiratkan ketidakpedulian banyak orang di sini mengenai apa sebenarnya bahan yang mereka gunakan untuk menghasilkan produk makanan.

Namun berdasarkan komposisi bahan dan karakter fungsional yang terkandung dalam produk BOS pada umumnya, produk ini tidak dapat dikatakan sebagai pengganti butter.
Kombinasi
Produk BOS pada umumnya dihasilkan dengan mengurangi formulasi bahan alami butter, yakni susu sapi atau mamalia lainnya, dan menambahkan bahan lain yang berkarakter fungsional sama atau mendekati karakter fungsional bahan alami butter. Tujuannya, untuk mendapatkan biaya produksi lebih rendah, dibanding menggunakan butter yang seluruh bahannya dari susu. Dengan demikian, harga jualnya lebih rendah ketimbang butter.
“Ini solusi yang ditawarkan produsen ingridien untuk menyiasati harga butter oil yang jauh lebih tinggi dibanding produk substitusi ini,” kata Harianto Widjaya, National Sales Manager – Industrial Products PT Smart Tbk, salah satu produsen BOS di Indonesia.

Siasat
Bagaimanapun, aroma dan citarasa yang dihasilkan dari susu maupun lemak hewani lebih sedap dibanding citarasa dan aroma margarin. Namun produsen BOS menyiasati kelemahan itu dengan mengkombinasikan margarin dan flavor untuk menguatkan aroma dan citarasanya. “Agar mendekati citarasa dan aroma butter, mereka pun membuat formulasi BOS yang mengandung butter pula,” tukas Dwiatmoko.

Dengan harga BOS yang lebih murah dibanding butter, produsennya menawarkan alternatif bagi industri roti maupun kue yang pangsa pasarnya adalah kalangan menengah ke bawah. Meski kualitas produknya secara umum lebih rendah dibanding produk yang diarahkan untuk konsumen menengah atas.
Namun menurut Hardy Sambas, Direktur PT Kelston Indonesia, salah satu supplier BOS di Indonesia, kualitas produk BOS yang beredar di pasar belum tentu lebih rendah dibanding butter. {mosimage}Pada awalnya, BOS dikembangkan sebagai produk alternatif bagi pengguna butter, dengan harga yang lebih murah dibanding butter. Namun berkat kemajuan teknologi, kualitas lainnya bisa lebih baik dari butter oil aslinya.
Spotlight di Edisi ini mengajak Anda lebih memahami BOS dan penggunannya di industri bakery.