Slamet Suprianto Ciptakan Pastry dengan Kejutan Rasa
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Sabtu, 24 Juli 2010 17:02
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4940
- 24 Jul

Teknik Klasik
Selain produk pastry dengan tampilan artistik ternyata ada teknik-teknik pengolahan untuk menciptakan produk dengan citarasa khas. Salah satunya adalah pengalaman yang diperolehnya saat bekerja dengan chef asing. Dia mendapat ilmu membuat adonan croissant tanpa bantuan mesin yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pengolahannya karena adonan harus diisirahatkan terlebih dahulu selama 12 jam. “Setiap hari saya harus mengaduk adonan croissant dengan teknik klasik menggunakan tangan tanpa bantuan mesin”, tuturnya. Menurutnya rasa yang dihasilkan dengan teknik klasik ini croissant lebih bertekstur dan sedikit kasar namun citarasa yang dihasilkan lebih enak, dan tidak mudah kering.
Saat ditanya karakteristik produk pastrynya dia menjelaskan produk pastry dengan sentuhan seni dengan bentuk-bentuk yang menantang saat pembuatannya. Itulah mengapa dia lebih suka mengikuti kompetisi secara live. Salah satunya di tahun 2003 dia memenangkan medali perak untuk kategori live occasion cake dengan membuat karya Peter Pan yang tengah memancing menggunakan marzipan dalam event Mini Salon Culinaire yang diselenggarakan di Grand Hyatt Jakarta.
Sedangkan untuk rasa produk-produk pastrynya Slamet lebih suka menghadirkan kejutan-kejutan di dalam produknya dengan menghadirkan ingredient yang tak lazim ditemukan dalam satu produk pastry. Misalnya seperti dalam chocolate mousse dia menambahkan sesuatu yang crunchy seperti biskuit atau sereal. “Saat orang menilai tampilan sebuah produk pastry biasanya sudah memiliki ekspektasi rasa, namun saat dia mendapat kejutan dengan sensasi baru karena ada bahan yang tak biasa, ini akan jadi kejutan tak terlupakan”,jelasnya.
Pastry Sehat
Dalam pandangan pria yang memenangkan medali perak dalam event Jakarta Salon Culinaire kategori live croquembouche. Saat ini
Untuk membedakan pastrynya dengan tempat lain Slamet menggunakan tepung Jepang dan gula rendah kalori dalam pembuatannya. Menurutnya dengan menggunakan Jepang dan gula rendah kalori jelas hasilnya jadi dari produknya lebih rendah jumlah kalorinya, bahkan aman dikonsumsi bagi mereka yang mempunyai gangguan kesehatan diabetes. Terbukti produk-produk ini diterima oleh para pelanggan Anthurium Pastry&Gift.
Kalau kebanyakan pastry chef menyukai cokelat sebagai ingredient favoritnya Slamet lebih suka keju. Dalam pandangannya selain unik, keju juga menyehatkan karena mengandung kalsium serta bisa dipadu dengan ingredient apapun untuk menghasilkan pastry yang lezat. Namun soal padu padan bahan menurutnya keju paling pas dipadu dengan buah-buahan sepereti dalam fruit cheese cake. “Paduan buah-buahan dengan keju mampu menghadirkan rasa yang rasanya klasik,” ujar Slamet menutup pembicaraan.