Idealisme Satu Dekade
- Kategori Induk: Rubrikasi
- Diperbarui pada Senin, 06 Juli 2015 11:15
- Diterbitkan pada Jumat, 19 Juni 2009 20:15
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4346
- 19 Jun

Awfully sebenarnya sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu di Singapura. Pemiliknya, seorang pengacara yang hobi menikmati cokelat, khususnya dark chocolate. Sejak 10 tahun berlalu, hingga kini Awfully Chocolate hanya menyediakan satu jenis chocolate cake yang sama dengan tiga varian rasa berbeda. Namun hal ini tidak membuat Awfully lantas tak berkembang, malah kini Awfully telah tersebar ke beberapa kota besar di Asia seperti Hongkong, Beijing, Taipei, dan juga Indonesia. Sedangkan di Singapura sendiri sudah tersebar sekitar enam outlet Awfully.
Di Indonesia, Awfully Chocolate pertama dibuka pada September 2006, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Menyusul kemudian outlet Awfully Pondok Indah pada 2007. Awfully bisa dibilang cukup berani karena selama bertahun-tahun tetap mempertahankan tampilan cakenya yang amat sederhana: berbentuk bulat dengan siraman dark chocolate, tanpa hiasan apapun--dan ini menjadi identitas utama Awfully. Terdiri dari tiga pilihan citarasa, yakni All Chocolate dengan citarasa dark chocolate yang orisinil, Chocolate Banana dan juga Chocolate Rum & Cherry. Semuanya menggunakan cokelat kualitas premium dari Eropa.
Nama Awfully dipilih dengan dua alasan, yakni Awfull dalam arti kata "jelek" atau "sangat." Jadi, Awfully Chocolate bisa diartikan sebagai cokelat yang jelek (karena bentuknya yang begitu sederhana), atau sangat cokelat (karena rasa dark chocolate orisinil pada setiap cake-nya). Pihak Awfully ingin membebaskan persepsi konsumennya sendiri mengenai arti kata Awfully. Dengan demikian, terserah apa persepsi pelanggan setelah mencicipi produk dari Awfully Chocolate.
Tak Mengandalkan Promosi
Ada beberapa kesepakatan antara pihak principal dan terwaralaba Awfully Chocolate, di antaranya pihak terwaralaba tidak diperkenankan melakukan promosi dalam bentuk apapun. Pihak Awfully Singapura yakin sekali bahwa Awfully akan meraih pecintanya sendiri tanpa harus membentuk image tentang Awfully melalui berbagai media promosi. Dengan demikian, tidak akan ada pengeluaran untuk promosi atau iklan.
Beberapa pebisnis mungkin akan menilai cara berbisnis ala Awfully sepertinya tidak begitu menguntungkan, namun idealisme mereka dalam hal menyajikan produk yang terbaik bagi para konsumen bisa dibilang menjadi salah satu kuncinya. Kejujuran Awfully dalam menyajikan produk dianggap jauh lebih penting daripada mengandalkan kegiatan promosi. Apalagi pihak Awfully Singapura amat memperhatikan kontrol terhadap kualitas produk. Mereka mewajibkan setiap baker Awfully mengikuti pelatihan di Singapura, sebelum bertugas di kitchen Awfully di manapun. Di samping itu, setiap beberapa bulan sekali mereka datang ke outlet-outlet Awfully di Singapura maupun di luar Singapura, untuk melakukan quality control secara keseluruhan.
Mempertegas Perbedaan
Saat memasuki outlet Awfully, pelanggan baru mungkin akan terheran-heran melihat penampilan outlet. Karena mereka tidak akan menjumpai display cake cantik yang dihias sedemikian rupa untuk menarik perhatian. Pelanggan hanya akan menjumpai ruang dengan disain interior minimalis, dengan warna serba putih dan sedikit sentuhan hitam, plus beberapa sofa bagi para konsumen--walaupun Awfuly sama sekali tidak mengusung konsep café. Memanfaatkan sebuah bangunan tua di sisi Jl. Senopati, pengelola juga memberi sentuhan klasik pada tampilan outlet, dengan tampilan susunan batubata pada dinding bagian luarnya.
Dari sini terlihat bahwa Awfully mempertegas perbedaannya dibanding outlet-outlet cokelat lainnya yang lebih menonjolkan display produk untuk menarik konsumen.
Konsumen tak perlu pusing memikirkan produk mana yang mau mereka beli, cukup memesan salah satu dari tiga pilihan chocolate cake dengan ukuran yang sudah disediakan, yakni ukuran 0,5 kilogram dan kelipatannya. Varian harganya, mulai dari Rp 165 ribu hingga Rp 205 ribu, dan kelipatannya berdasarkan ukuran cake yang dipesan. P&B (AY/TYA)